Penerjemah: Musyfiqur Rahman
Mayat
Di tumpukan sampah
Aku temukan sebuah mayat
Tampangnya seperti orang pedalaman
Dikelilingi elang dan serigala
Di atasnya terdapat sebuah tanda
Yang mengatakan bahwa mayat ini
Bernama kemuliaan
Sumber: http://adab.com/modules.php?name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=1640&r=&rc=5
Mimpi Buruk
Di hadapanku
Mimpi buruk menghantui
– bangunlah dari tidurmu!
Aku tidak sedang tidur
– jadi, ini bukan mimpi buruk?
Justru kamu sedang memandangi wajah orang bijak
Sumber: http://adab.com/modules.php?name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=1650&r=&rc=14
Catatan
Seorang pencuri
Meninggalkan sebuah catatan
Di atas tumpukan jerami
Dan tertulis:
Laknat Tuhan bagi penguasa
Yang tidak menyisakan sedikitpun
Sesuatu untuk kami curi
Selain suara dengusan
Sumber: http://adab.com/modules.php?name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=1648&r=&rc=12
Tekanan
Apa tuduhanku?
Tuduhanmu adalah arabisme!
Kutegaskan pada kalian apa tuduhanku?
Kami juga tegaskan, arabisme!
Wahai kalian
Katakanlah selain itu!
Aku tanya kalian apa tuduhanku?
Bukan tentang siksaan!
Sumber: http://adab.com/modules.php?name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=1672&r=&rc=36
Ahmad Mathar, penyair modern berkebangsaan Irak. Lahir pada tahun 1954 di desa Tanoma, distrik Shatt Al-Arab, kota Bashrah. Dia anak keempat dari 10 bersaudara. Sejak tahun 1986, Mathar pindah dan menetap di London hingga akhir hayatnya. Puisi-puisinya banyak menyuarakan kritik dan perlawanan terhadap negara-negara Barat yang menyebabkan banyak konflik terjadi di Timur Tengah.
Musyfiqur Rahman, Mahasiswa Pascasarjana Konsentrasi Kajian Timur Tengah, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta dan alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Sumenep. Redaktur sastraarab.com. IG/Twitter: @syahdaka.