Cerpen: Albert Camus Saat itu musim dingin terasa mencekam, matahari bersinar menerangi kota yang ramai. Di ujung dermaga, laut dan langit menyatu dalam sebuah cahaya mempesona. Namun, Yvars tidak melihatnya. Ia bersepeda perlahan di sepanjang jalan besar di pelabuhan. Di atas pedalnya yang dirancang khusus, kakinya yang pincang tersandar kaku sementara kaki yang lain berusaha […]
Oleh: Edgar Allan Poe Ketika sedang menghabiskan musim panas di Paris, di sanalah saya bertemu dengan Auguste Dupin. Dia seorang anak muda yang cerdas dan juga pencinta buku. Pertemuan kami yang pertama berlangsung di perpustakaan. Kami selalu bertemu dan akhirnya berkawan. Dupin banyak memperlihatkan kepada saya pemandangan-pemandangan indah kota Paris, di saat kami menghabiskan […]
Oleh Gabriel García Márquez Pada 1999, tak lama sebelum Hugo Chávez Frías resmi dilantik sebagai presiden terpilih Venezuela, Gabriel García Márquez mewawancarainya di atas pesawat dalam penerbangan dari Havana ke Caracas. Seraya mereka bercakap, sang Nobelis dari Kolombia itu menjumpai sebuah kepribadian yang tidak cocok dengan gambaran despot yang dibentuk oleh media. Ada dua Chávez. […]
Oleh: Etgar Keret Cerita pertama yang ditulis Maya adalah tentang sebuah dunia di mana orang-orang punya kemampuan reproduksi dengan cara membelah tubuhnya sendiri. Di dalam dunia tersebut, setiap orang bisa membelah dirinya jadi dua kapanpun dia mau—dan hasil dari pembelahan itu adalah dua sosok manusia yang berusia separuh dari orang yang membelah dirinya sendiri […]
oleh: Mario Vargas Llosa Kisah ini pasti sama santun dan arif seperti dirinya, dan sama ajaibnya seperti roman-roman yang ia tulis dan lahap sampai akhir hayatnya. Bahwa ini sungguh terjadi dan kini membentuk bagian dari realitas merupakan bukti menggugah kekuatan karya fiksi, kebohongan penuh tipu daya itu, yang dengan cara-cara yang paling tak terduga, […]
Oleh Gabriel Garcia Marquez Aku segera mengenalinya, lewat bersama Mary Welsh sang isteri di Boulevard St. Michel di Paris pada suatu hari berhujan musim semi tahun 1957. Ia berjalan di sisi lain jalan, ke arah Luxembourg Gardens, mengenakan celana koboi yang sangat usang, kemeja kotak-kotak dan sebuah topi pemain bola. Satu-satunya hal yang membuatnya tak […]